//=base_url()?> //=base_url()?>
Perkembangan dunia fotografi kini sangat pesat. Teknologi berhasil mengubah kesan pada fotografi yang sebelumnya adalah dunia mahal, rumit, dan penuh perhitungan menjadi dunia yang sangat menyenangkan dan tidak terlalu berat dikantong. Kini, siapa saja bisa menghasilkan foto berkualitas walaupun hanya menggunakan kamera saku bahkan kamera dari ponsel.
Kita pasti pernah bertanya-tanya, bagaimana cara kerja fotografer dalam mendapatkan gambar yang sangat jauh namun objek yang difoto dapat mengisi seluruh frame? Atau cara mengabadikan sebuah objek dekat namun objek tersebut sekaligus area di sekelilingnya dapat mengisi penuh frame.
Dalam dunia fotografi, dikenal yang namanya focal length atau jarak fokus. Jarak fokus inilah yang menjelaskan jarak dalam millimeter antara lensa dan gambar yang berbentuk pada sensor (film) ketika terfokus tajam pada jarak tidak terbatas, yaitu jarak terjauh yang dapat dicapai lensa. Jarak ini menentukan sudut pandang, seluas apa pandangan lensa yang akan mengatur area mana dari pemandangan yang akan ditangkap. Area ini sendiri tergantung dari ukuran sensor (film).
Jarak fokus lensa menentukan perbesaran, yaitu ukuran gambar yang dibentuk lensa dan untuk mendapatkan gambar yang diinginkan, kita harus menggunakan lensa dengan jarak fokus tertentu. Kesimpulannya, focal length berarti semakin luas area yang dapat dicakup oleh lensa yang digunakan, maka semakin kecil ukuran objek yang terekam. Sebaliknya, jika lensa memiliki jarak fokus panjang, maka sudut pandang yang dihasilkan akan sempit dan membuat objek tampil lebih besar dalam frame foto. Jarak fokus ini bergantung dari lensa dan kamera DSLR yang akan digunakan. Sedangkan untuk kamera yang dengan sersor berformat APS-C, jarak fokus 35mm akan mampu memberikan jarak pandang seperti mata manusia normal memandang. Jarak pandang yang lebih dari 35mm disebut sebagai telefoto dan jika lebih rendah dari itu disebut sebagai wide angle atau sudut lebar.
Ketika berkas cahaya masuk dari media yang kurang padat dari media yang lebih padat (maksudnya dari udara menuju lensa), maka rambatan cahaya akan melambat. Ketika cahaya menyentuh permukaan lensa pada sudut tertentu, cahaya ini juga akan sedikit membelok, dan ini dinamakan dengan pembiasan. Ketika cahaya menembus kembali menuju udara, rambatannya menjadi lebih cepat, dan cahaya juga kembali mengalami pembiasan jika lensa memiliki sudut tertentu. Oleh sebab itu, bentuk lensa akan memfokuskan berkas cahaya parallel (tegak lurus dengan lensa di sepanjang sumbunya) pada titik tertentu.
Hal yang sangat menarik adalah ketika terjadinya berkas cahaya parallel satu sama lain, namun tidak parallel dengan sumbunya melalui titik tengah lensa. Lensa juga akan memfokuskan hal ini, namun pada titik atas, bawah, dan samping titik fokus untuk berkas di sepanjang sumbuhnya. Semua titik fokus berkas cahaya parallel ini akan membentuk focal plane lensa. Oleh sebab itu, jika sensor diletakkan pada focal plane, berarti kita menggunakan lensa untuk mengonsentrasikan cahaya pada sensor.
Jarak fokus lebih mudah dipahami dengan lensa yang memiliki elemen tunggal, namun kebanyakan lensa kamera tersusun atas banyak elemen individual terpisah. Lensa majemuk ini memiliki jarak efektif dari image plane, pada suatu titik di antara semua elemen dan grup, lebih jauh dari image plane, yakni jarak fokus lebih panjang. Jadi, ketika pemfokusan pada suatu objek lebih dekat dan tidak terbatas, lensa bergerak dari sensor, maka lensa akan menjadi lebih panjang.
Ada banyak jenis lensa yang bisa kita dapatkan dengan mudah dipasaran saat ini. Setiap produsen berlomba-lomba memberikan produk lensa terbaiknya dengan segala kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Sebelum memilih dan membeli lensa ada baiknya kita mengenal setiap komponen di dalam lensa tersebut, agar tidak salah dalam memilih. Pilihlah lensa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.
Ada berbagai jenis lensa, yakni: lensa standar, lensa wide angle, lensa makro, lensa telefoto, lensa zoom, lensa fixed, lensa tilt and shift, lensa baby, lensa fisheye, dan sebagainya. Berikut akan dibahas seputar lensa fisheye.
Lensa Fisheye atau yang disebut juga sebagai lensa mata ikan, adalah salah satu jenis lensa sudut lebar (wide angle) yang mampu menimbulkan efek cembung pada objek. Mengapa lensa ini harus diberi nama fisheye? Sebab bentuk lensa ini memang menyerupai mata ikan yang berbentuk cembung.
Pada lensa fisheye, objek akan terdistorsi dan terkesan membulat. Ada dua jenis lensa fisheye, yakni jenis circular dan diagonal. Jenis circular akan menghasilkan foto berefek cembung dalam frame berbentuk lingkaran, dan area dikelilingi warna hitam. Sedangkan jenis diagonal adalah foto berefek cembung yang tampil penuh dalam foto. Lensa ini mampu mencakup area lanskap yang sangat luas, meski terdistorsi. Lensa fisheye tidak hanya digunakan untuk foto landskap, namun kita juga bisa menggunakannya untuk membuat foto portrait unik.
Ada banyak orang yang mengira bahwa lensa fisheye dan lensa wide angle sama. Sebenarnya tidak sama persis, namun kedua lensa tersebut memang memiliki persamaan, yakni pada jarak jangkauan luas dengan focal length pendek dibanding dengan lensa lainnya. Sedangkan perbedaanya terletak pada efek distorsi cembung yang dihasilkan, sekaligus sudut pandang yang begitu lebar. Misal, ada dua lensa yakni lensa Fisheye 8mm dan Wide Angle 8mm, meski berukuran sama, namun jangkauan fisheye jauh lebih lebar begitu pula cakupannya yang lebih luas.
Lensa cembung atau fisheye pertama kali disebut oleh Robert W. Wood pada tahun 1906. Hal itu ia simpulkan setelah mengamati bahwa mata ikan mempunyai pandangan hemispercial lebar di perairan. Lensa cembung ini pertama kali dipergunakan di tahun 1920 untuk keperluan penelitian meteorology. Tentu saja pada saat itu lensa fisheye belum dihubungkan dengan perangkat digital seperti sekarang ini.
Prosuden pertama yang mengembangkan lensa cembung adalah Nikon Corp. Mereka pun mulai memproduksi dan mendistribusikan secara masal untuk keperluan dunia fotografi mulai tahun 1960. Dulu, pemasangannya lensa fisheye lebih populer pada kamera film berukuran 35mm. Lensa fisheye disebut juga sebagai lensa yang mampu membuat objek menjadi artistik. Tak heran sejak kemunculannya, lensa fisheye sudah berhasil menarik hati dan berhasil meraih kepopuleran.
sumber : https://studiosini.com/lensa-fisheye/